Ada beberapa fungsi administrasi pendidikan. Berikut akan dijelaskan secara singkat tentang fungsi-fungsi tersebut.. selamat belajar :)
1.
Planning (perencanaan)
Perencanaan
adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang
akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Waterson (1965) mengemukakan bahwa
pada hakekatnya perencanaan merupakan usaha sadar, terorganisasi, dan terus
menerus dilakukan untuk memilih alternatif tindakan guna mencapai tujuan.
Perencanaan bukan kegiatan yang tersendiri melainkan merupakan suatu bagian
dari proses pengambilan keputusan yang kompleks.
Keputusan
yang diambil dalam perencanaan itu berkaitan dengan rangkaian tindakan atau
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan datang.
Rangkaian tindakan atau kegiatan itu perlu dilakukan karena dua alasan, yaitu
pertama, untuk mewujudkan kemajuan atau keberhasilan sesuai dengan yang
diinginkan. Sedangkan alasan kedua, ialah supaya tidak terjadi hal-hal yang
tidak diharapkan, dan kondisi yang sama atau lebih rendah daripada keadaan pada
saat ini.
Jenis-jenis
perencanaan ada 3:
1)
Perencanaan
alokatif (allocative planning)
2)
Perencanaan
inovatif (innovative planning)
3)
Perencanaan
Strategis (strategic planning)
2.
Organizing
(pengorganisasian)
Longenecher
(1972) secara umum mendefinisikan pengorganisasian sebagai aktifitas menetapkan
hubungan antara manusia dan kegiatan yang dilakukan untuk mrncapai tujuan.
Connor
(1974) memberikan arti bahwa pengorganisasian adalah aktivitas melayani proses
kegiatan untuk mencapa tujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian dilakukan
dengan menyusun kelompok orang-orang yang tepat untuk melaksanakan kegiatan.
Kelompok orang-orang itu disebut organisasi resmi (formal organization).
3.
Staffing (penyusunan)
Fungsi
yang ketiga adalah kepegawaian. Setara dengan fungsi-fungsi sebelumnya,
kepegawaian mempunyai fungsi yang sangat penting dimana kepegawaian adalah
pengisian sesuatu bidang atau unit dengan personal yang akan melaksanakan tugas
kegiatannya. Dalam kepegawaian yang menjadi titik penekannya ialah personal itu
sendiri. aktifitasnya yang dilakukan di dalam kepegawaian antara lain:
menentukan, memilih, menempatkan, dan membimbing personnel.
Sebenarnya fungsi administrasi ini sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan dan pengorganisasian. Dalam hal ini prinsip the right man in the right place selalu diperhatikan.
Sebenarnya fungsi administrasi ini sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan dan pengorganisasian. Dalam hal ini prinsip the right man in the right place selalu diperhatikan.
Masalahnya
selanjutnya yang perlu diperhatikan didalam kegiatan-kegiatan kepegawaian ialah
pemberian motivasi kepada para pegawai agar selalu giat, kesejahteraan pegawai
(jasmani maupun rohani), insentif dan penghargaan atas jasa-jasa mereka,
konduite dan bimbingan untuk dapat lebih maju, adanya kesempatan meng-upgrade
diri, masalah pemberhentian dan pension pegawai.
4.
Directing (pengarahan)
Suharsimi
Arikunto memberikan definisi pengarahan sebagai penjelasan, petunjuk, serta
pertimbangan dan bimbingan terhadap pra petugas yang terlibat, baik secara
struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan
lancar.
Pengarahan
(directing) merupakan pengarahan yang diberikan kepada anggota organisasi,
sehingga mereka menjadi karyawan yang berpengerahuan dan akan bekerja efektif
menuju sasaran yang telah ditetapkan organisasi. Directing juga mencakup
kegiatan yang dirancang untuk memberikan orientasi kepada pegawai antara lain
informasi tentang hubungan antar bagian, antar pribadi, kebijaksanaan, dan
tujuan organisasi.
Falsafah
yang dikembangkan dalam fungsi pengarahan ini adalah suatu cara berfikir dalam
menejemen yang meliputi pengamatan, pengertian terhadap konsep dan keyakinannya
untuk mengambil tindakan. Oleh karena itu, kerja sama dalam satu tim kerja di
sekolah memerlukan proses pemantauan (monitoring) yang intesif, yaitu suatu
kegiatan untuk mengumpulkan data informasi berkaiatan dengan apa yang dilakukan
dalam usaha mengetahui seberapa jauh kegiatan pendidikan yang telah dilakukan
oleh guru, konselor, dan karyawan sekolah lainnya telah mencapai tujuannya.
5.
Coordinating (pengkoordinasian)
Adanya
bermacam –macam tugas atau pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang,
memerlukan adanya koordinasi dari seorang pimpinan. Adanya koodinasi yang baik
dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau
kesimpang siuran dalam tindakan. Dengan adanya koordinasi yang baik, semua
bagian dan personal dapat bekerjasama menuju ke satu arah tujuan yang telah
ditetapkan.
Kita
mengetahui bahwa rencana atau program –program pendidikan yang harus
dilaksanakan di sekolah –sekolah sifatnya sangat komplek dan mengandung banyak
segi yang saling bersangkut paut satu sama lain. Sifatnya kompleks yang
dimiliki oleh program pendidikan di sekolah menunjukan sangat perlunya tindakan
–tindakan yang yang dikoordinasikan. Koordiansi ini perlu untuk mengatasi batas
–batas perencanaan maupun batas –batas personil seperti untuk mengatasi
kemungkinan adanya duplikasi dalam tugas, perebetuan hak dan tanggung jawab,
ketidak seimbangan dalam berat ringannya pekerjaan,kesimpang siuran dalam
menjalankan tugas dan kewajiban
6.
Reporting (pelaporan)
Reporting atau
pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan
atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang
bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi baik
secara lisan maupun secara tulisan.
7.
Budgeting (pengangguran)
Dianalogikan
sebagai aspek penting dalam kebutuhan sehari-hari, dimana manusia membutuhkan
makanan untuk melakukan kegiatan, begitulah pentingnya fungsi pembiayaan ini. Pembiayaan
adalah kegiatan yang berisi tentang dana dan anggaran. Pembiayaan sekolah
adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan
belanja pendidikan menengah. Kegiatan ini dimulai dari perencanaan biaya, usaha
untuk mendapatkan dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta pengawasan
penggunaan anggaran tersebut.
8.
Motivating (pergerakan)
Penggerakan
(motivating) dapat diartiakan sebagai upaya pimoinan untuk menggerakan
(memotivasi) seseorang atau kelompok orang yang dipimpin dengan menumbuhkan
dorongan atau motive dalam dirinya untuk melakukan tugas atau kegiatan
yang diberikan kepadanya sesuai dengan rencana dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Dorongan atau motive itu ada dalam diri seseorang, sedangkan
upaya menggerakkan (motivasi) sering dilakukan oleh pihak diluar dirinya.
Fungsi
motivasi adalah sebagai pendorong, penentu arah kegiatan, dan penyeleksi
kegiatan atau perbuatan pihak yang dimotivasi. Sedangkan tujuan motivasi
mencakup tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum berkaitan dengan upaya
untuk mendorong dan menggerakkan pihak yang dimotivasi dalam organisasi
sehingga ia atau mereka mau dan dapat melakukan tugas dan kegiatan yang
diberikan kepadanya dalam upaya melaksanakan rencana yang telah ditetapkan.
Adapun tujuan khusus motivasi adalah (1) tumbuhnya dorongan pada diri seseorang
atau kelompok untuk melakukan tugas atau kegiatan dalam upaya mencapai tujuan
organisasi, dan (2) bangkitnya kemauan, keinginan dan harapan pada diri pihak
yang dimotivasi sehingga dapat melakukan kegiatan sebagaimana dikehendaki oleh
motivator.
9. Controlling (pengawasan)
Setiap pelakasanaan
dari program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi. Pengawasan
bertanggung jawab tentang aktivitas dari program itu. Oleh karena itu, maka
suvervisi haruslah teliti ada atau tidaknya kondisi –kondisi yang akan
memungkinkan tercapainya tujuan –tujuan pendidikan.
10.
Evaluating (penilaian)
Penilaian (evaluating) dilakukan terhadap seluruh atau
sebagian komponen program serta terhadap seluruh atau sebagian komponen program
serta terhadap pelaksanaan program pendidikan. Penilaian adalah kegiatan
mengumpulkan data pendukung operasional suatu program seperti sumber biaya dan
pengaturan keuangan; padahal kegiatan ini lebih tepat disebut institutional
accounting.
0 komentar:
Posting Komentar